Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyiapkan empat pos bantuan di sekitar Masjidil Haram untuk jamaah tersesat, sakit, dan lain-lain, ketika melakukan ibadah di masjid terbesar di Makkah itu.
Kepala Sektor Khusus PPIH Slamet Budiyono di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (29/8/2015) menjelaskan, pos bantuan tersebut berada di sekitar Marwah, Hajar Aswad, King Abdullah, dan Zam-Zam Tower.
“Kami ingin membuat jamaah tenang beribadah di Masjidil Haram yang luas itu,” ujar anggota TNI AU itu.
Ia mengatakan, empat pos bantuan di bawah koordinasi sektor khusus itu akan membantu jamaah yang bingung, tersesat, sakit, dan memerlukan bantuan lainnya.
“Jangan sungkan dan bertanya pada para petugas menggunakan identitas merah putih,” kata Slamet, seperti dilaporkan Antara.
Sektor khusus, lanjut lulusan IAIN Surabaya itu, tidak hanya membantu jamaah, tapi juga melakukan bimbingan bila ada jamaah yang ingin bertanya tentang rukun dan syarat sah umrah atau haji.
“Kami juga siap melindungi jamaah,” ujarnya.
Slamet menyiapkan petugas sipil yang keliling di sekitar Masjidil Haram bila ada “joki” untuk mencium Hajar Aswad yang memeras jamaah dengan bayaran tidak wajar.
“Kalau ketemu (joki) akan kami tangkap dan serahkan ke polisi setempat,” kata Slamet.
Ia menjelaskan, Sektor Khusus terdiri dari 27 personel yang berasal dari TNI, petugas medis, serta sejumlah warga Indonesia yang telah bermukim di Arab Saudi.
“Kami berkerja dalam dua shift selama 24 jam, siap membantu jamaah,” kata Slamet.
Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Jaetul Muchlis Basyir menambahkan, salah satu tugas sektor khusus adalah memberi perlindungan jamaah dari tindak kriminal di Masjidil Haram.
Ia mengatakan ada pos bantuan di Syib Amir yang merupakan terminal bus Shalawat yang membawa jamaah pulang pergi pemondokan-Masjidil Haram.
“(Posko) di Syib Amir untuk mengamankan jamaah dari kemungkinan tindakan kriminal berupa pencopetan maupun kecelakaan lalu lintas,” katanya.
Pihaknya menyiapkan 2-4 personel untuk setiap posko.
Kepala Sektor Khusus PPIH Slamet Budiyono di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (29/8/2015) menjelaskan, pos bantuan tersebut berada di sekitar Marwah, Hajar Aswad, King Abdullah, dan Zam-Zam Tower.
“Kami ingin membuat jamaah tenang beribadah di Masjidil Haram yang luas itu,” ujar anggota TNI AU itu.
Ia mengatakan, empat pos bantuan di bawah koordinasi sektor khusus itu akan membantu jamaah yang bingung, tersesat, sakit, dan memerlukan bantuan lainnya.
“Jangan sungkan dan bertanya pada para petugas menggunakan identitas merah putih,” kata Slamet, seperti dilaporkan Antara.
Sektor khusus, lanjut lulusan IAIN Surabaya itu, tidak hanya membantu jamaah, tapi juga melakukan bimbingan bila ada jamaah yang ingin bertanya tentang rukun dan syarat sah umrah atau haji.
“Kami juga siap melindungi jamaah,” ujarnya.
Slamet menyiapkan petugas sipil yang keliling di sekitar Masjidil Haram bila ada “joki” untuk mencium Hajar Aswad yang memeras jamaah dengan bayaran tidak wajar.
“Kalau ketemu (joki) akan kami tangkap dan serahkan ke polisi setempat,” kata Slamet.
Ia menjelaskan, Sektor Khusus terdiri dari 27 personel yang berasal dari TNI, petugas medis, serta sejumlah warga Indonesia yang telah bermukim di Arab Saudi.
“Kami berkerja dalam dua shift selama 24 jam, siap membantu jamaah,” kata Slamet.
Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Jaetul Muchlis Basyir menambahkan, salah satu tugas sektor khusus adalah memberi perlindungan jamaah dari tindak kriminal di Masjidil Haram.
Ia mengatakan ada pos bantuan di Syib Amir yang merupakan terminal bus Shalawat yang membawa jamaah pulang pergi pemondokan-Masjidil Haram.
“(Posko) di Syib Amir untuk mengamankan jamaah dari kemungkinan tindakan kriminal berupa pencopetan maupun kecelakaan lalu lintas,” katanya.
Pihaknya menyiapkan 2-4 personel untuk setiap posko.
0 Response to "PPIH Siapkan Empat Post Bantuan di Masjidil Haram"
Post a Comment